Jumat, 11 Maret 2016

Kesenian Tari Lengger Jawa Langeng Sari

 Judul acara : Seni Jawa Tari Lengger Langgeng sari 
 Tempat       : Desa Ngabean Dusun Maduretno kecamatan Kalikajar Wonosobo
 Sabtu 5 maret 2016

I. latar belakang
          Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan keanekaragaman wisatanya, tidak hana objek/tempat wisata, namu indonesia kaya akan kebudayaan, hampir semua daerh di Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda beda.
           Kesenian tari lengger merupakan kesenian khas kabupaten Wonosobo, hampir semua masyarakt wonosobo menggemari tari lengger ini. hampir setiap kecamatan di wonosobo memiliki jenis tarian lengger yang berbeda beda, untuk mempertahankan kesenian tari lengger, setiap kecamatan di Wonosobo minimal harus menampilkn tarian Lengger ini setiap tahunya walauhanya satu kali. namun faktanya hampir setiap desa sering membuat acara dengan menampilkan tarian lengger ini untuk memperingati hari jadi desa, yang bertujuan untuk menguvapkan rasa syukur atas berkah yang telah di berikan oleh AllAH swt.
        Tari lengger yang di pentaskan di Desa Ngabean, Dusun Maduretno, Kalikajar Wonosobo dengan konsep acara Seni Tari Lengger Jawa Langgeng sari ini, juga di pentaskan untuk memperingati harijadi desa ngabean serta untuk mengucap syukur kehadirat Allah atas semua berkah yang telah di berikan ke desa ngabean ini.  banyak warga yang berpendapat bahwa Tarian lengger ini wajib di gelar stu tahun sekali untuk memperingt hari jadi desa ngabean.
      
II. Sejarah tari Lengger 
         Tari Lengger berasal dari kata “elinga ngger”. Yang artinya ingatlah nak.Nah Tari lengger ini juga memiliki sebuah nasiahat / petuah agar kita selalu ingat dan bertakwa kepada yang maha pencipta serta agar kita selalu berbuat baik kepada setiap manusia. Selain itu, ada juga yang mengartikan bahwa Lengger berasal dari kata Langgar atau Musholla.
      Menurut legenda, pada jaman dahulu, kesenian/ hiburan yang disenangi oleh masyarakat adalah Tayub atau Ledek. Pada saat masyarakat sedang mengadakan hiburan Tayub atau Ledek, Sunan Kalijaga hadir pula ditengah-tengah para penonton. Apabila sudah tiba saatnya untuk sholat, baik itu sholat Dzuhur, ‘Ashar, Maghrib, Isya’, maupun Shubuh, Sunan Kalijaga selalu mengingatkan dengan kata elinga ngger iki wis wayahe padha shalat age padha shalat dhisik (ingatlah nak saatnya sholat, mari kita sholat dulu). 

III. tanggapann terhadap acara "Kesenian Tari Lengger Jawa Langeng Sari"
Menurut saya, kesenian Lengger langgeng sari ini sudah sangat bagus secara konsep acara, acara ini berlangsung malam hari tepatnya setelah waktu isya. selain karna tari lengger memang selalu dilakukan malam hari, hal ini jug brtujuan agar warga sekitar memiliki kesempatan utuk menonton, mengingat apabila acara ini digelar pada siang hari , akan banyak warga yang tidak bisa hadir menyaksikan dikarenakan sedang bekerja. 
namun, ada beberapa hal yang akan saya tanggapi, yang pertama adalah acara ini dilaksanakan di sebuah lapangan, sebenarnya tidak maslaah apabila di laksanakan dilapangan , namun bebrapa hari ini wonosobo selalu di guyur hujan, hingga hari H acara inipun hujan turun dengan sangat deras, sehingga membuat lapangan menjadi becek. alangkah lebih baiknya apabila acara ini dilaksanakan di indoor, untuk menghindari hujan yang uturn , kalaupun mau di outdoor seharusnya memilih tempat yang tidak terbuat dari tanah(paving) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar